Wikipedia

Hasil penelusuran

..


Prof Farida : Perempuan Indonesia Harus jadi Agen Perdamaian Pencegahan Terorisme

On Agustus 12, 2022

Agustus 12, 2022




Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan
Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan menyelenggarakan kegiatan Perempuan Teladan Optimis dan Produktif (TOP) Viralkan Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Almadera Hotel Makassar, Kamis (11/08/2022).

Kegiatan Perempuan TOP Viralkan Perdamaian ini mengusung tema “Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme”.


Sekretaris Daerah Pemkab Gowa, Dra. Kasminah, MM mewakil bupati dipercaya membuka acara.

Acara ini dihadiri Kasubdit Asia Pasifik dan Afrika, Direktorat Kerja Sama Bilateral, Deputi Kerjasama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik
Indonesia Kolonel Sus Harianto, S.Pd., M.Pd, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Sulawesi Selatan Dr. KH. Muammar Muhammad Bakry, Lc., MA, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulawesi Selatan Dr. H. Asriyadi Sulaiman, M.Si, Dandim 1409 Gowa dan Kapolres Gowa.

“Kegiatan kerja sama kedua lembaga ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas kepada masyarakat khususnya perempuan, mengenai
terorisme di Indonesia yang meliputi ancaman, kerawanan, hingga pertumbuhannya, sebagai
bagian dari kewaspadaan bersama dalam upaya pencegahan terorisme,” jelas Ketua Bidang Perempuan dan Anak FKPT Sulawesi Selatan, Prof.Dr. Farida Patittingi,, SH., M.Hum.

Prof Farida mengatslakan, kegiatan ini juga diharapkan akan terjalin sinergi antara FKPT sebagai bagian terdepan di masyarakat dalam upaya pencegahan terorisme dengan tokoh perempuan, organisasi masyarakat Perempuan, dan perkumpulan perempuan di lingkungan TNI/POLRI, organisasi lintas agama, guru, wartawan/media, mahasiswa, dan siswa.

“Selain itu juga diharapkan mendorong masyarakat khususnya para perempuan untuk lebih bijaksana dalam
memahami kondisi terkini dan fakta di lingkungan sekitar, ” kata Wakil Rektor III Unhas ini.

Dengan memahami kondisi, lanjutnya, kaum perempuan dapat mengaplikasikan pemahamannya kepada keluarga dan lingkungan terdekat sebagai daya
cegah dan tangkal terhadap penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme, baik di
dalam kehidupan nyata maupun media sosial.


Di akhir pemaparannya,  mantan Dekan Fakulas Hukum Unhas dua periode ini menyampaikan harapan untuk seluruh perempuan Indonesia untuk menjadi perempuan teladan, optimis dan produktif yang memiliki kecakapan digital sebagai agen perdamaian. “Termasuk sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme,” tegasnya. (*)

Sumber : beritakotamakassar.com

Berita ini telah tayang di beritakotamakassar.com, Kamis 11 Agustus 2022, dengan judul "Prof Farida : Perempuan Indonesia Harus jadi Agen Perdamaian Pencegahan Terorisme".

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »